Suka bikin komik?
Dan ingin komiknya terbit?
Coba kirim saja, aku sarankan kirim ke Koloni.
Koloni adalah imprint dari penerbit M&C, tahu penerbit M&C kan?
Untuk penggemar komik seperti saya pasti tahu M&C, yang nggak tahu keterlaluan...!
Okok langsung saja,
frequently asked questions, how to submit your work
1. Bagaimana tata cara mengirimkan submission ke Koloni?
Cukup mudah, cari komik Koloni terbaru, gunting formulir submission yang ada di dalamnya dan lengkapi persyaratannya. Submission bisa dikirim atau langsung bertemu dengan editor Koloni untuk mendapat jawaban saat itu juga (tentu dengan perjanjian sebelumnya).
2. Apakah syaratnya?
Buatlah Premis, Logline dan sinopsis cerita komik tersebut beserta 5 halaman contoh komik buatan komikus dalam bentuk final: dalam artian sudah ditinta dan diberi shadow (tone)
3. Apakah Premis itu?
Premis adalah ide/ inti sari/ moral of the story cerita yang diajukan. Misalnya premisnya “Kejahatan pasti kalah”, “Kejujuran adalah hal yang terbaik”, “kebiasaan menunda pekerjaan amat merugikan” dan lainnya. Ini adalah ide yang ingin disampaikan penulis/komikus pada pembacanya.
4. Apakah Logline itu?
Logline adalah perwujudan premis/ide dalam konteks cerita, dengan melibatkan tokoh, dan konfliknya. Rumus sederhananya adalah
Kisah [keterangan tokoh utama] yang harus [misi tokoh utama], sebelum/bila tak ingin [tokoh antagonis] berhasil [tujuan tokoh antagonis/konsekuensi bila tokoh utama tak berhasil mencapai tujuannya].
Contoh:
Indiana Jones, raiders of the lost ark:
“Kisah seorang profesor arkeologi Amerika yang gemar berpetualang, pergi ke Mesir untuk menghalangi NAZI mendapatkan tabut Nabi Musa A.S. untuk digunakan sebagai senjata rahasia untuk menaklukkan dunia.”
5. Ceritanya one-shot atau bersambung?
Tergantung kungfu/skill komikus yang bersangkutan. Bila sudah punya fanbase yang signifikan, sebaiknya komiknya bersambung. Bila masih merupakan komikus baru, sebaiknya one shot, sambil membangun fanbase dan reputasi.
7. Manual boleh tidak?
Boleh, yang penting hasilnya profesional. Sebaiknya pilih tools yang menghasilkan gambar maksimal, misalnya: hindari penggunaan pensil sebagai alat untuk mengarsir, hindari penggunaan spidol Snowman (karena tidak solid hitamnya), pakailah tinta Cina atau tinta India, dan sebagainya.
7. Apakah syarat-syarat pastinya bagi gambar yang dilekatkan untuk submission?
Harus dalam bentuk sudah ditinta dan diberi tone (bila memang memakai konsep raster seperti komik Jepang). Bila memang mengadaptasi gaya gambar b&w murni (seperti karya Frank Miller, Jeff Smith), tone tidak perlu dipaksakan. JANGAN PERNAH MENGIRIMKAN FILE ASLI. Fotokopi atau print-out sudah cukup. Bila ingin mempertahankan mutu, kirimkan dalam bentuk digital (CD).
8. Program komputer apa?
Bila memilih untuk berkreasi dengan komputer, silakan pergunakan program seperti Adobe Photoshop, Manga Studio EX, Computone dll. Yang penting, file akhir dirender dalam bentuk tif, 600 dpi (saat scanning harus sudah 600 dpi, tidak dari 300 dpi dinaikkan ke 600 dpi). Soal teknis akan dijelaskan lebih lanjut setelah pitching cerita sudah sukses.
9. Apakah cara paling efektif untuk mengajukan submission?
Untuk komikus yang berdomisili di Jabodetabek, sebaiknya membuat janji untuk langsung bertemu muka dengan editor Koloni di kantor m&c!. Bila berdomisili di luar Jakarta, maka submission bisa dikirimkan melalui pos. Untuk membuat janji, silakan hubungi kantor m&c! 021-5365 0110 ekstention 3654, dengan Gupta Mahendra.
10. Butuh berapa lama bagi satu submission untuk dijawab?
Bergantung pada load/waktu editor yang bersangkutan.
11. Bagaimana dengan tenggat waktu pengerjaan?
Untuk membakar semangat komikus, Koloni memberlakukan sistem tenggat sehingga project komik bersifat pasti. Tenggatnya sendiri ditentukan oleh komikusnya sesuai dengan kesanggupan diri, dengan maksimal waktu pengerjaan 1 tahun (12 bulan)
12. Berapakah jumlah halaman komik yang boleh saya buat?
Saat ini Koloni menawarkan dua jenis ketebalan komik:
a. 160 halaman (efektif isi hanya sampai 155 halaman)
b. 192 halaman (efektif isi hanya sampai 185 halaman).
13. Apakah komik berwarna diterima juga?
Ya dan tidak. Artinya ya, bila memang karya tersebut amat-sangat mampu meyakinkan kami untuk menginvestasikan modal, menerbitkan komik berwarna (yang tentu pada akhirnya harganya lebih mahal dibanding komik hitam putih). Jadi, jawaban pertanyaan ini bergantung pada produknya itu sendiri dan tren pembeli komik di Indonesia.
14. Apakah tema/Genre yang diterima?
Semua genre kecuali tema yang menyinggung SARA, tema percintaan sejenis (Sho-ai, Yuri, apalagi Yaoi), Sci-fi dan Fantasy untuk kadar tertentu.
15. Lalu setting cerita yang boleh dipakai itu…?
Sebaiknya komikus membuat cerita yang dipahami komikus tersebut. Artinya, kita sebagai orang Indonesia tentu lebih paham setting dan budaya kita sendiri. Setting luar negeri boleh-boleh saja, asalkan sang komikus mau melakukan riset mendalam, sehingga pada akhirnya cerita itu akan terasa nyata.
16. Di mana beli Koloni?
Koloni dijual di seluruh toko buku Gramedia di Indonesia, juga di toko buku terkemuka lainnya.
17.Kok di Gramedia nggak ada? Saya tinggal di luar Jawa dan tidak mau membayar ongkos kirim bila memesan langsung ke Jakarta!
Pertama, coba cari melalui komputer di Gramedia. Tanyakan kepada staff yang menjaga di sana. Atau bila memang stok mereka kosong, mudah saja, minta toko buku di dekat tempat tinggalmu untuk mengorderkan komik Koloni yang ingin kau beli. Mereka pasti bersedia untuk mengorderkannya.
18. Apa gaya gambar yang diterima Koloni?
Semua gaya diterima, kecuali gaya yang terlalu art/terlalu underground. Kami sudah menerbitkan komik bergaya matt greoning, manga, eropa, Amerika, dan Indonesia. Tentunya, akan lebih menguntungkan bila mengadaptasi gaya yang disukai mayoritas pembaca komik saat ini.
19. Apa sistem pembayaran yang dianut Koloni?
Saat ini kami hanya menganut sistem royalti, dalam artian kami akan membayarkan sejumlah uang dari estimasi jumlah eksemplar komik yang berhasil diserap pasar (Minimum Guaranteed Royalty system). Sistem ini persis sama dengan kerjasama yang dilakukan dengan penerbit dari luar negeri.
20. Saya masih [SD, SMP, SMA], apakah diterima menjadi komikus Koloni?
Bila masih duduk di bangku sekolah, hal pertama yang harus dilakukan adalah berkonsultasi dengan orangtua. Apabila orangtua sudah mengizinkan, maka komikus tersebut harus mampu membagi waktunya antara belajar (belum lagi les ini itu) dan waktu kerja (ingat, membuat komik bukan lagi sekadar hobi, tetapi sudah PEKERJAAN) dan tenggat penyerahan naskah.
Kelebihannya: seorang komikus yang sudah memiliki karya saat dia duduk di bangku sekolah, akan memiliki experience yang jauh lebih banyak dibanding komikus jagoan profesional namun belum pernah menerbitkan karyanya di jalur “major”.
Semoga bermanfaat
SUMBER : http://www.facebook.com/pages/KOLONI/351887082291?v=info